Aspek kehendak Allah ini terlihat dalam banyak ayat Alkitab seperti di Ef 1:11. Kita dapat belajar bahwa Allah adalah sosok yang “bekerja menurut keputusan kehendak-Nya.”. Begitu juga di Ayub 42:2, “Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.”. Mengenai hal ini, Dia tegaskan pada sejumlah ayat Al-Qur'an, di antaranya dalam Surat An-Naba ayat 8. Artinya: Kami menciptakan kamu berpasang-pasangan. Menurut penjelasan Tafsir Tahlili Kementerian Agama (Kemenag) Jilid 10, pada rangkaian ayat awal Surat An-Naba, Allah coba ingatkan para hamba yang lupa akan kekuasaan dan rahmat-Nya. Pada masa inilah hubungan keduanya sangat kuat. 4 Macam Penulisan Takdir. Allah Ta'ala menuliskan takdir dalam 4 bentuk, yaitu: 1. Takdir Saabiq. Yaitu penulisan takdir bagi seluruh makhluk yang tercatat di Lauh mahfudz sejak 50 ribu tahun sebelum penciptaan bumi dan langit. 2. Takdir Umri. Jawabannya, yang menciptakan waktu itu adalah Tuhan. Karena Tuhan yang menciptakan waktu, maka tidak logis kalau Tuhan dikatakan sebagai sesuatu yang berwaktu. Tetapi, sadar atau tidak, dengan mengajuk pertanyaan di atas, kita sebetulnya sedang mengasumsikan keberadaan waktu sebelum alam semesta ini tercipta. Lukas menulis Injil ini kepada orang-orang bukan Yahudi guna menyediakan suatu catatan yang lengkap dan cermat "tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus, sampai pada hari Ia terangkat" ( ). Lukas yang menulis dengan ilham Roh Kudus, menginginkan agar Teofilus dan para petobat bukan Yahudi serta orang-orang lain yang ingin 2. Martabat Manusia dalam Pandangan Konsili Vatikan II. Pandangan mengenai martabat manusia secara jelas dikemukakan dalam Gaudium et Spes art. 12. Acapkali manusia melihat dirinya sebagai tolok ukur yang mutlak atau merendahkan dirinya hingga sampai pada ambang keputusasaan. Hal ini menyebabkan manusia menjadi bimbang dan gelisah. WCLn3yv.

manusia merencanakan allah yang menentukan